Jumat, 30 September 2011

Reviuw tentang Sinekologi dan Autekologi ???!!!!

sumber jurnal :
http://www.rhinoresourcecenter.com/pdf_files/117/1175862815.pdf

reviuw :
Hasil penelitian yang saya dapatkan setelah melakukan review terhadap jurnal tersebut bahwa penelitian ini termasuk kedalam Autekologi, karena organisme secara individu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, Tumbuhan langkap ini melakukan interaksi terhadap keanekaragaman hayati di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Tumbuhan langkap ini memiliki stabilitas regenerasi yang tinggi yang di dukung sifat biologis yang menguntungkan antara lain Kemampuan Langkap untuk melakukan regenerasi secara vegetatif, langkap memiliki kapasitas penyembuhan cepat setelah penghacuran supra yang berkenaan dengan bumi bagian, dengan cara tunas bawah tanah, langkap memiliki kemampuan untuk menghasilkan banyak biji, langkap memiliki kemampuan untuk membela diri terhadap herbivora. Di penelitian ini mengatakan bahwa 1 pohon dapat menghasilkan 945-5400 biji per buah spadices, dengan kata lain langkap juga memanfaatkan alam. Namun lambat laun langkap menimbulkan sifat negatif pada keanekaragaman di daerah tersebut, meskipun belum diteliti secara khusus, penurunan keanekaragaman spesies tumbuhan diduga akan mempengaruhi spesies satwa liar. Adanya invasi Langkap di TN Ujung Kulon secara nyata akan menurunkan keanekaragaman hayati, baik tumbuhan maupun satwa liar.

Autekologi dan Sinekologi....???



Autekologi, yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang, dan lain sebagainya. 





 Pohon Pinus merkusi




Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya.


Tumbuhan di Hutan rawa



Dari segi autekologi, maka di hutan bisa dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis pohon yang sifat kajiannya mendekati fisiologi tumbuhan, dapat juga dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis binatang liar atau margasatwa. Bahkan dalam autekologi dapat dipelajari pola perilaku suatu jenis binatang liar, sifat adaptasi suatu jenis binatang liar, maupun sifat adaptasi suatu jenis pohon.
Dari segi sinekologi, dapat dipelajari berbagai kelompok jenis tumbuhan sebagai suatu komunitas, misalnya mempelajari pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi dan struktur vegetasi, atau terhadap produksi hutan. Dalam ekosistem hutan itu bisa juga dipelajari pengaruh berbagai faktor ekologi terhadap kondisi populasi, baik populasi tumbuhan maupun populasi binatang liar yang ada di dalamnya. Akan tetapi pada prinsipnya dalam ekologi hutan, kajian dari kedua segi (autekologi dan sinekologi) itu sangat penting karena pengetahuan tentang hutan secara keseluruhan mencakup pengetahuan semua komponen pembentuk hutan, sehingga kajian ini diperlukan dalam pengelolaan sumber daya hutan.

Perbedaan dari kedua bidang kajian ini adalah :


Sinekologi
Autekologi
Bersifat filosofis
Bersifat ekperimental
Deduktif
Induktif
Deksriptif (umumnya)
Kuantitatif
Sulit dengan pendekatan rancangan percobaan atau “ eksperimental design”
Dapatn di;akukan berdasar rancangan percobaan atau “eksperimental design”