NO
|
PERBEDAAN
|
KURIKULUM 1984
|
KURIKULUM 1994
|
KURIKULUM 2004
|
KURIKULUM 2006
|
1
|
Ide pokok
|
Pengembangan di segala bidang
(penyusunan materi, berbasis CBSA)
|
Menekankan
kegiatan belajar mengajar yang mengembangkan konsep keterampilan, proses siwa
dengan berbagai metode pengajar yang sesuai dengan bahan kajian yang
diajarkan
|
Guru sebagai fasilitator,lebih
menekankan peranan siswa untuk mencapai kompetensi
|
Memberikan
keleluasaan guru unutk melakukan improvisasi dalam kegiatan belajar mengajar
|
2
|
Model pengembangan
|
The administratif model
yaitu
pengembangan yang dilakukan atas inisiatif dan sudah ditentukan oleh pejabat
pendidikan, selanjutnya pengembangan kurikulum mengalir ke bawah (sekolah dan
guru).
|
Administratif
Model yaitu pengembangan yang dilakukan atas inisiatif dan
sudah ditentukan oleh pejabat pendidikan, selanjutnya pengembangan kurikulum
mengalir ke bawah (sekolah dan guru).
|
Dengan menggunakan Model Subjek Akademik
prinsip pengembangan
kurikulum berbasis KBK menekankan pada keimanan, budi pekerti luhur,
nilai-nilai budaya, etika, logika , estetika, dan kinestika
|
Menggunakan model
konsep kurikulum teknologis, tapi tidak berarti nilai esensial dari model
konsep kurikulum lainnya diabaikan. Karakter yang ada pada model konsep
lainnya tetap ada, hanya tidak
dominan. Karena dalam realitas, konsep-konsep tersebut saling melengkapi.
|
3
|
Dasar hukum
|
·
Keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan
nomor 0461/U/1983
·
ketetapan MPR nomor II/MPR/1983
|
·
Pasal 1 butir 9 UURI No.2
Tahun 1989, (UU) RI No.2 Tahun 1989
·
ayat 1
pasal 31 Bab XIII UUD 1945
·
pasal
3, 5, dan 6 UU no 2 tahun 1989
|
·
UU NO
20/2003,Tap MPR/GBHN tahun 1999-2004, UU No 20 / 1999
·
Perubahan
keempat UUD 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan
|
·
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 36 ayat 1 dan 2, pasal 38 ayat
2, pasal 6 ayat 5 dan 6, pasal 8 ayat 1, pasal 13 dan pasal 14, pasal 16 ayat
1, pasal 17 ayat 1 dan 2
|
4
|
Komponen hukum
|
TUJUAN
Tujuan kurikuler, tujuan intruksional
umum, bahan pengajaran ( Pokok bahasan, sub Pokok Bahasan, dan Uraian
),Program ( kelas, caturwulan, alokasi waktu ), metode, sarana/sumber,
penilaian
ISI
kurikulum
ini terlalu syarat beban atau terlalu padat, Kurikulum 1984 sama dengan
kurikulum-kurikulum sebelumnya mendaoat tanggapam,kritik dan saran dari berbagai
kalangan
ORGANISASI
-Struktur Horizontal
Struktur yang
digunakan Separate Subject
Curriculum karena setiap
mata pelajaran dan penyajian materi dilakukan secara terpisah dengan mata
pelajaran yang lain
-Struktur Vertikal
Pelaksanaan kurikulum : Sistem kelas
Periode
pelaksanaan : Semester
Kelas 1 (semester 1-2)
Kelas 2
(semester 3-4)
Kelas 3
(semester 5-6)
Pembagian
waktu : 1 jam pelajaran=45 menit STRATEGI
Strategi
Pembelajaran :
a.Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB)
b.Materi pelajaran menggunakan pendekatan spiral, semakin tinggi tingkat kelas semakin
banyak materi pelajaran yang di bebankan pada peserta didik.
c.Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
d.Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian,
baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya.
EVALUASI
Evaluasi
dilakukan setelah penyampaian materi yang telah ditentukan selama 1 semester.
Terdapat ulangan sumatif MID semester selama 1 minggu yang berjumlah 4 jam
pelajaran. Selain itu, terdapat juga ulangan remedial jika diperlukan
sebanyak 4 jam pelajaran.
Bentuk
– bentuk evaluasi : Esai, Test Obyektif, Laporan,
penugasan
|
TUJUAN
Meningkatkan
pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
dan mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
dan kesenian . Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan social, budaya, dan alam
sekitarnya.
ISI
Contoh : Bekerja
ilmiah, hakikat ilmu Biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokkan
makhluk hidup, hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia
dalam keseimbangan
ekosistem.
ORGANISASI
Program dan pengembangan menggunakan sistem caturwulan, dimana per minggu
jumlah jam efektif untuk mata pelajaran di kelas 1 dan 2 adalah 4 jam
pelajaran serta di kelas 3 adalah 7 jam pelajaran. Caturwulan 1 dan 2 ada 12
minggu efektif untuk kelas 1, 2, dan 3. Caturwulan 3 ada 10 minggu efektif
untuk kelas 1 dan 2. Sedangkan caturwulan 3 untuk kelas 3 ada 8 minggu
efektif.
STRATEGI
Tidak ada strategi yang dituliskan
oleh kelompok yang ahli dalam kurikulum 1994.
EVALUASI
Penilaian program pembelajaran ada
tiga jenis yaitu :
(1) ulangan harian
(2)ulangan umum
(3) ujian akhir
|
TUJUAN
-Tujuan
Nasional
Untuk menghadapi tantangan sesuai
dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global, Untuk
memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas,
sehat, berdisiplin dan bertanggung jawab, berketrampilan serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia,
Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan
prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan dan manajemen.
-Tujuan Institusional
Meningkatkan kemampuan akademik dan
profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan
sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam
peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa
lembaga dan tenaga kependidikan.
-Tujuan
Kurikuler per mata pelajaran
Memahami konsep-konsep biologi dan
saling keterkaitannya ,mengembangkan keterampilan dasar biologi untuk
menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah.
ISI
Contoh : Bekerja
ilmiah, Pemahaman konsep (materi pokok) biologi & Penerapan dalam proses
belajar mengajar.
STRATEGI
-Menggunakan
sistem belajar dengan modul
-Menggunakan
keseluruhan sumber belajar
-Menekankan
pengalaman belajar
-Menggunakan
strategi belajar individual personal
-Mengutamakan
kemudahan belajar
-Menggunakan
strategi belajar tuntas
EVALUASI
-Evaluasi
Kurikulum
Evaluasi ini dilakukan pada setiap
tahap pelaksanaan untuk memperbaiki program pengembangan kurikulum terhadap
keberhasilan sosialisasi kurikulum berstandar nasional, keberhasilan
penyusunan silabus, keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester,
keberhasilan penyusunan
rencana pengajaran dan bahan ajar, serta keberhasilan dalam kegiatan
belajar mengajar.
-Evaluasi
Belajar
Penilaian Sains dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti tes perbuatan, tes tertulis, pengamatan, kuesioner,
skala sikap, portofolio, hasil proyek. Dengan demikian, lingkup penilaian Sains dapat dilakukan baik pada hasil belajar (akhir
kegiatan) maupun pada proses perolehan hasil belajar
(selama kegiatan belajar). Hasil penilaian dapat diwujudkan dalam bentuk
nilai dengan ukuran kuantitatif ataupun dalam bentuk komentar deskriptif
kualitatif
|
TUJUAN
-Tujuan Nasional
sekolah sebagai
bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
-Tujuan Institusional
sebagai bagian dari
tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
ISI
Contoh :
Memahami hakikat
ilmu, sebagai imu, memahami prinsip-prinsip pengelompokkan mahluk hidup,
serta manfaat keanekaragaman hayati
STRATEGI
Menggunakan multistrategi dan
multimedia dengan seumber belajar dan teknologi yang memadai dengan
memanfaatkan lingkungan dan mendayagunkan kondisi budaya serta kekayaan
daerah.
EVALUASI
-Kognitif : Ulangan
harian dan ujian semester
-Psikomotorik : Keaktifan
-Afektif :
Keterampilan
|
5
|
Kelebihan
|
-Proses pengembangannya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing perkurikulum.
-Menguntungkan bagi guru yang kurang professional
karena pengajaran hanya terpacu pada kurikulum.
-Melalui CBSA siswa diberi kesempatan untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual,
dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pegalaman belajar secara maksimal.
-Guru
dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta menentukan cara penilaian sendiri dengan lebih bebas
|
-Siswa lebih banyak mendapatkan informasi karena materi
yang diberikan lebih banyak.
-Siswa memiliki keterempilan di bidang non akademis
melalui muatan lokal.
|
-Mengembangkan kompetensi-kompetensi
siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan
konten mata pelajaran itu sendiri
-Mengembangkan pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student oriented).
-Guru diberi kewenangan untuk menyusun
silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah.
-Bentuk pelaporan hasil belajar yang
memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan
perbaikan terhadap kekurangan peserta didik
-Penilaian yang menekankan pada proses
memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal,
dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten
ORGANISASI
-Struktur Horizontal
Kurikulum 2004 pada
Mata Pelajaran Biologi menggunakan separate
subject curriculum. Yakni menekankan penyajian bahan pelajaran dalam
bentuk bidang studi atau mata pelajaran. Isinya ialah pengetahuan yang telah
tersusun secara logis dan sistematis
dari masing-masing bidang keilmuan. Antarmata merupakan unsur yang
terpisah-pisah. Tak ada pengaitan antarsatu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lain.
- Kurikulum 2004 menggunakan Sistem
kelas
SD kelas 1 - 6; SMP/MTs kelas 1-3 atau
7-9; dan SMA/MA atau SMK/MAK kelas 1-3
atau kelas 10-12
=Sitem unit waktu
pada kurikulum 2004 adalah sistem
semester
|
-Siswa
dapat belajar secara aktif
-Guru diberi keleluasaan dalam
menyajikan materi pelajaran dan membuat RPP
-Tidak
ada ujian blok, yang ada adalah pekan ulangan.
-Kompetensi
dasar yang dinilai jelas.
-Semua
kegiatan pembelajaran ada nilai proses.
ORGANISASI
-Struktur Horizontal
Para siswa
dikondisikan dalam sistem semester dan dikondisikan dalam tiap kelas
- Struktur Vertikal
Pelajaran umum
diajarkan sampai kelas 1 SMA kemudian terdapat penjurusan pada kelas 2 SMA,
pembagian tergantung sekolah yang meliputi : IPA, IPS, Agama dan Bahasa,1 jam
pelajaran per mata pelajaran 45 menit, kurikulum misalnya, Kelas X terdiri atas 16 mata
pelajaran, Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA dan Program IPS,
terdiri atas 13 mata pelajaran.
|
6
|
kekurangan
|
-Kepala sekolah dan guru tidak dapat ikut campur dalam pengembangan kurikulum dan hanya bisa menerima keputusan dari pihak pengambil keputusan (Tim Pengembang GBPP dan Tim
Ahli).
-Kurang peka terhadap keadaan yang sebenarnya, karena
dalam perngembagan kurikulum yang membuat bukan pengajar yang mengetahui
lapang tetapi dilakukan oleh Tim Pengembang GBPP dan Tim Ahli sehingga kadang
tidak sesuai dengan keadaan dilapang.
-Banyak sekolah kurang tepat dalam melaksanakan
CBSA sehingga menciptakan suasana gaduh dikelas.
-Sumber belajar
yang digunakan relative minim sedangkan metode pembelajarannya terlalu banyak.
-Cakupan materi pelajaran terlalu luas,
banyak yang tumpang tindih dan urutan materi kurang sesuai.
-Guru yang professional tidak bisa berkembang.
|
-Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata
pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran.
-Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang
relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna
karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari. Antara
pendekatan proses perpaduan tujuan dan proses belum berhasil. Perubahan dan
penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh tahun sekali.
|
-Kurangnya pemahaman guru tentang KBK
-Kurang tersedianya media beserta alat
dan bahan ajar KBK
-Alat ukur kompetensi siswa, Ujian
akhir sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila target
kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik
atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi
siswa
|
-Membingungkan guru dalam pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
-Penilaian
pengembangan diri dan potensi terbatas.
-Guru kesulitan dalam menentukan
indikator pembelajaran
-Menyita waktu
-Tidak semua kompetensi dapat diuji
secara tertulis
|
7
|
Temuan khusus
|
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan
pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering
disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai
subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
melaporkan.
|
-Waktu Belajar
-Sistem Guru
-Perenanaan Kegiatan Belajar mengajar
-Bahasa Pengantar
-Sistem Pengajaran
-Bimbingan Belajar dan Bimbingan
Karier
-Tahap Pelaksanaan Kurikulum
|
Dalam kurikulum ini tidak ada materi standar, karena materi disesuaikan
dengan kebutuhan dan minat anak
|
-Organisasinya berupa kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada
-Didalam RPP ditentukan adanya
indikator pencapaian
-KTSP berorientasi pada pengembangan individu
|
Selasa, 25 Desember 2012
ANALISIS KURIKULUM
Langganan:
Postingan (Atom)