Selasa, 25 Desember 2012

ANALISIS KURIKULUM


NO
PERBEDAAN
KURIKULUM 1984
KURIKULUM 1994
KURIKULUM 2004
KURIKULUM 2006
1
Ide pokok
Pengembangan di segala bidang (penyusunan materi, berbasis CBSA)
Menekankan kegiatan belajar mengajar yang mengembangkan konsep keterampilan, proses siwa dengan berbagai metode pengajar yang sesuai dengan bahan kajian yang diajarkan
Guru sebagai fasilitator,lebih menekankan peranan siswa untuk mencapai kompetensi

Memberikan keleluasaan guru unutk melakukan improvisasi dalam kegiatan belajar mengajar

2
Model pengembangan
The administratif model
yaitu pengembangan yang dilakukan atas inisiatif dan sudah ditentukan oleh pejabat pendidikan, selanjutnya pengembangan kurikulum mengalir ke bawah (sekolah dan guru).

Administratif Model yaitu pengembangan yang dilakukan atas inisiatif dan sudah ditentukan oleh pejabat pendidikan, selanjutnya pengembangan kurikulum mengalir ke bawah (sekolah dan guru).

Dengan menggunakan Model Subjek Akademik prinsip pengembangan kurikulum berbasis KBK menekankan pada keimanan, budi pekerti luhur, nilai-nilai budaya, etika, logika , estetika, dan kinestika

Menggunakan model konsep kurikulum teknologis, tapi tidak berarti nilai esensial dari model konsep kurikulum lainnya diabaikan. Karakter yang ada pada model konsep lainnya tetap ada, hanya tidak dominan. Karena dalam realitas, konsep-konsep tersebut saling melengkapi.
3
Dasar hukum
·         Keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 0461/U/1983
·         ketetapan MPR nomor II/MPR/1983
·         Pasal 1 butir 9 UURI No.2 Tahun 1989, (UU) RI No.2 Tahun 1989
·         ayat 1 pasal 31 Bab XIII UUD 1945
·         pasal 3, 5, dan 6 UU no 2 tahun 1989
·         UU NO 20/2003,Tap MPR/GBHN tahun 1999-2004, UU No 20 / 1999
·         Perubahan keempat UUD 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan
·         Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 36 ayat 1 dan 2, pasal 38 ayat 2, pasal 6 ayat 5 dan 6, pasal 8 ayat 1, pasal 13 dan pasal 14, pasal 16 ayat 1, pasal 17 ayat 1 dan 2
4
Komponen hukum
TUJUAN
Tujuan kurikuler, tujuan intruksional umum, bahan pengajaran ( Pokok bahasan, sub Pokok Bahasan, dan Uraian ),Program ( kelas, caturwulan, alokasi waktu ), metode, sarana/sumber, penilaian

ISI
kurikulum ini terlalu syarat beban atau terlalu padat, Kurikulum 1984 sama dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya mendaoat tanggapam,kritik dan saran dari berbagai kalangan

ORGANISASI
-Struktur Horizontal
Struktur yang digunakan Separate Subject Curriculum karena setiap mata pelajaran dan penyajian materi dilakukan secara terpisah dengan mata pelajaran yang lain
-Struktur Vertikal
Pelaksanaan kurikulum : Sistem kelas
Periode pelaksanaan : Semester
 Kelas 1 (semester 1-2)
Kelas 2 (semester 3-4)
Kelas 3 (semester 5-6)
Pembagian waktu : 1 jam pelajaran=45 menit STRATEGI
Strategi Pembelajaran :
a.Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB)
b.Materi pelajaran menggunakan pendekatan spiral, semakin tinggi tingkat kelas semakin
banyak
materi pelajaran yang di bebankan pada peserta didik.
c.Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
d.Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya.
EVALUASI
Evaluasi dilakukan setelah penyampaian materi yang telah ditentukan selama 1 semester. Terdapat ulangan sumatif MID semester selama 1 minggu yang berjumlah 4 jam pelajaran. Selain itu, terdapat juga ulangan remedial jika diperlukan sebanyak 4 jam pelajaran.
Bentuk – bentuk evaluasi : Esai, Test Obyektif, Laporan, penugasan
TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian . Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan social, budaya, dan alam sekitarnya.
ISI
Contoh : Bekerja ilmiah, hakikat ilmu Biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokkan makhluk hidup, hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
ORGANISASI
Program dan pengembangan menggunakan sistem caturwulan, dimana per minggu jumlah jam efektif untuk mata pelajaran di kelas 1 dan 2 adalah 4 jam pelajaran serta di kelas 3 adalah 7 jam pelajaran. Caturwulan 1 dan 2 ada 12 minggu efektif untuk kelas 1, 2, dan 3. Caturwulan 3 ada 10 minggu efektif untuk kelas 1 dan 2. Sedangkan caturwulan 3 untuk kelas 3 ada 8 minggu efektif.
STRATEGI
Tidak ada strategi yang dituliskan oleh kelompok yang ahli dalam kurikulum 1994.
EVALUASI
Penilaian program pembelajaran ada tiga jenis yaitu :
 (1) ulangan harian
 (2)ulangan umum
 (3) ujian akhir




TUJUAN
-Tujuan Nasional
Untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global, Untuk memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggung jawab, berketrampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia, Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan dan manajemen.
-Tujuan Institusional
Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan.
-Tujuan Kurikuler per mata pelajaran
Memahami konsep-konsep biologi dan saling keterkaitannya ,mengembangkan keterampilan dasar biologi untuk menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah.
ISI
Contoh : Bekerja ilmiah, Pemahaman konsep (materi pokok) biologi & Penerapan dalam proses belajar mengajar.
STRATEGI
-Menggunakan sistem belajar dengan modul
-Menggunakan keseluruhan sumber belajar
-Menekankan pengalaman belajar
-Menggunakan strategi belajar individual personal
-Mengutamakan kemudahan belajar
-Menggunakan strategi belajar tuntas
EVALUASI
-Evaluasi Kurikulum
Evaluasi ini dilakukan pada setiap tahap pelaksanaan untuk memperbaiki program pengembangan kurikulum terhadap keberhasilan sosialisasi kurikulum berstandar nasional, keberhasilan penyusunan silabus, keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester, keberhasilan penyusunan rencana pengajaran dan bahan ajar, serta keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar.
-Evaluasi Belajar
Penilaian Sains dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti tes perbuatan, tes tertulis, pengamatan, kuesioner, skala sikap, portofolio, hasil proyek. Dengan demikian, lingkup penilaian Sains dapat dilakukan baik pada hasil belajar (akhir kegiatan) maupun pada proses perolehan hasil belajar (selama kegiatan belajar). Hasil penilaian dapat diwujudkan dalam bentuk nilai dengan ukuran kuantitatif ataupun dalam bentuk komentar deskriptif kualitatif

TUJUAN
-Tujuan Nasional
sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
-Tujuan Institusional
sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
ISI
Contoh :
Memahami hakikat ilmu, sebagai imu, memahami prinsip-prinsip pengelompokkan mahluk hidup, serta manfaat keanekaragaman hayati
STRATEGI
Menggunakan multistrategi dan multimedia dengan seumber belajar dan teknologi yang memadai dengan memanfaatkan lingkungan dan mendayagunkan kondisi budaya serta kekayaan daerah.
EVALUASI
-Kognitif                     : Ulangan harian dan ujian semester
-Psikomotorik  : Keaktifan
-Afektif                       : Keterampilan



5
Kelebihan
-Proses pengembangannya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing perkurikulum.
-Menguntungkan bagi guru yang kurang professional karena pengajaran hanya terpacu pada kurikulum.
-Melalui CBSA siswa diberi kesempatan untuk aktif terlibat secara fisik,  mental,  intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pegalaman belajar secara maksimal.
-Guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta menentukan cara penilaian sendiri dengan lebih bebas

-Siswa lebih banyak mendapatkan informasi karena materi yang diberikan lebih banyak.
-Siswa memiliki keterempilan di bidang non akademis melalui muatan lokal.

-Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri
-Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented).
-Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah.
-Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik
-Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten
ORGANISASI
-Struktur Horizontal
Kurikulum 2004 pada Mata Pelajaran Biologi menggunakan separate subject curriculum. Yakni menekankan penyajian bahan pelajaran dalam bentuk bidang studi atau mata pelajaran. Isinya ialah pengetahuan yang telah tersusun secara logis dan  sistematis dari masing-masing bidang keilmuan. Antarmata merupakan unsur yang terpisah-pisah. Tak ada pengaitan antarsatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain.
- Kurikulum 2004 menggunakan Sistem kelas
SD  kelas 1 - 6; SMP/MTs kelas 1-3 atau 7-9;  dan SMA/MA atau SMK/MAK kelas 1-3 atau kelas 10-12
=Sitem unit waktu pada kurikulum 2004 adalah  sistem semester
-Siswa dapat belajar secara aktif
-Guru diberi keleluasaan dalam menyajikan materi pelajaran dan membuat RPP
-Tidak ada ujian blok, yang ada adalah pekan ulangan.
-Kompetensi dasar yang dinilai jelas.
-Semua kegiatan pembelajaran ada nilai proses.
ORGANISASI
-Struktur Horizontal
Para siswa dikondisikan dalam sistem semester dan dikondisikan dalam tiap kelas
- Struktur Vertikal
Pelajaran umum diajarkan sampai kelas 1 SMA kemudian terdapat penjurusan pada kelas 2 SMA, pembagian tergantung sekolah yang meliputi : IPA, IPS, Agama dan Bahasa,1 jam pelajaran per mata pelajaran 45 menit, kurikulum misalnya, Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA dan Program IPS, terdiri atas 13 mata pelajaran.



6
kekurangan
-Kepala sekolah dan guru tidak dapat ikut campur dalam pengembangan kurikulum dan hanya bisa menerima keputusan dari pihak pengambil keputusan (Tim Pengembang GBPP dan Tim Ahli).
-Kurang peka terhadap keadaan yang sebenarnya, karena dalam perngembagan kurikulum yang membuat bukan pengajar yang mengetahui lapang tetapi dilakukan oleh Tim Pengembang GBPP dan Tim Ahli sehingga kadang tidak sesuai dengan keadaan dilapang.
-Banyak sekolah kurang tepat dalam melaksanakan CBSA sehingga menciptakan suasana gaduh dikelas.
-Sumber belajar yang digunakan relative minim sedangkan metode pembelajarannya terlalu banyak.
-Cakupan materi pelajaran terlalu luas, banyak yang tumpang tindih dan urutan materi kurang sesuai.
-Guru yang professional tidak bisa berkembang.

-Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran.
-Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari. Antara pendekatan proses perpaduan tujuan dan proses belum berhasil. Perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh tahun sekali.

-Kurangnya pemahaman guru tentang KBK
-Kurang tersedianya media beserta alat dan bahan ajar KBK
-Alat ukur kompetensi siswa, Ujian akhir sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila target kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa

-Membingungkan guru dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
-Penilaian pengembangan diri dan potensi terbatas.
-Guru kesulitan dalam menentukan indikator pembelajaran
-Menyita waktu
-Tidak semua kompetensi dapat diuji secara tertulis

7
Temuan khusus
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan.
-Waktu Belajar
-Sistem Guru
-Perenanaan Kegiatan Belajar mengajar
-Bahasa Pengantar
-Sistem Pengajaran
-Bimbingan Belajar dan Bimbingan Karier
-Tahap Pelaksanaan Kurikulum
Dalam kurikulum ini tidak ada materi standar, karena materi disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak

-Organisasinya berupa kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada
-Didalam RPP ditentukan adanya indikator pencapaian
-KTSP berorientasi pada pengembangan individu